Terungkap!!! Tewasnya Pasutri di Kontrakan Pasir Gombong Bekasi, Ternyata di Cekik Suami
Polisi Ungkap Kasus Tewasnya Pasutri di Kontrakan Pasir Gombong Bekasi

BRMEDIABEKASI.COM | Kabupaten Bekasi – Tewasnya pasangan suami istri (pasutri) di sebuah kontrakan di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasir Gombong, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi kini terungkap.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, hasil otopsi jenazah Deli Supriyatin (24) ditemukan luka cekikikan pada lehernya yang dilakukan oleh suaminya Yatna Maulana.
Sementara pada jenazah suaminya penyebab kematian akibat gantung diri di kamar mandi kontrakan tersebut.
“Jadi sebelumnya terjadi cekcok antara kedua pasutri tersebut, hingga berakibat pada tewasnya DS ditangan suaminya tersebut, dan tak lama YM memilih mengakhiri hidupnya,” katanya.
Onkoseno mengatakan, kesimpulkan itu hasil pemeriksaan dari isi pesan dari ponsel korban.
Dalam aplikasi percapakan itu keduanya yang sempat cekcok.
“Motifnya ya karna ada permasalahn keluarga ya,” ungkapnya.
Lebih lanjut menurutnya, saat ini jenazah keduanya telah diserahkan kepada pihak keluarga dan telah dimakamkan.
Geger, pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tewas di kontrakan Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (25/2/2025) pagi.
Pasutri bernama Yatna Maulana dan Supriyatini yang ditemukan tewas itu telah mengontrak selama 11 bulan di kontrakan tersebut.
Sebelum penemuan itu, tetangga mengaku sempat mendengar keduanya cekcok terlibat keributan pada Minggu (23/2/2025) malam.
Namun, sang tetangga tak berani menghampirinya karena khawatir persoalan pribadi.
“Terakhir dengar kayak orang lagi berantem aja. Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok, abis itu gak ada aktifitas lagi,” kata tetangga korban, Tomy (26) pada Selasa (25/2/2025).
Tomy (26) menyebutkan, selama 11 bulan tinggal, sang istri tidak setiap hari pulang ke rumah kontrakan tersebut. Melainkan hanya pulang satu minggu sekali dan ketika hari libur saja.
“Kalau istrinya seminggu sekali kadang kalau hari libur, jarang lihat juga,” katanya.
Jaman (61) pemilik kontrakan mengatakan penemuan kedua jasad pasutri itu bermula ketika rekan kerja Yatna menghubunginya mencari kabar karena sudah tidak masuk kerja sejak hari Senin (24/2).
Kemudian, Jaman mengecek kontrakan yang dihuni oleh pasutri tersebut mengintipnya dari jendela dan mendapati satu sepeda motor terpakir di ruang tamu dan kipas angin menyala serta bau yang menyengat.
“Saya panik ya, saya ambil lah kunci cadangan ternyata gak bisa tuh karna ada kunci nyantol di dalam. Akhirnya saya dorong biar ke buka, setelah saya buka ya itu keadannya,” kata Jaman.
Jaman bersama tetangga kontrakan tersebut kemudian masuk dan menemukan Yatna dalam kondisi gantung diri di kamar mandi, dan istrinya terbaring tertutup selimut diatas kasur.
Sebelum ditemukan tewas, lanjut Jaman, tetangga korban sempat mendengar suara keributan.
“Jam 10an malem kata tetangga ya ribut, saya juga gak tau ya masalah ribut, taunya dsri tetangga ngontrak. Kalau masalah keributan itu saya gak pernah dengar. Soalnya gak ada yang laporan ke saya. Saya kan kalau gak ada laporan gak tau yang ngontrak ribut atau masalah apa, taunya saya dari yang ngontrak,” tambahnya.
Menurutnya, kedua pasutri itu merupakan pekerja di perusahaan di wilayah Cikarang. Selama 11 bulan mengontrak keduanya dikenal tertutup dengan tetangga sekitar.
“Suaminya kerja di Sari Roti, sedangkan istrinya kerjanya di PT Matel,” terang Jaman.
Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Mustofa mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, kedua jasad itu tidak ditemukan luka luar pada tubuh Deli.
Sedangkan pada suaminya terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.
“Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum dapat memastikan,” ucapnya.
“Kita memaksimalkan dari olah TKP apakah penyebab kematian korban DS dan korban YM,” imbuh Kombes Mustofa.
(BR)