Buntut Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah, Dirut Pertamina Minta Maaf ke Publik

0

Buntut Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah, Dirut Pertamina Minta Maaf ke Publik

BRMEDIABEKASI.COM – Direktur Utama Pertamina meminta maaf kepada masyarakat atas kasus korupsi impor bahan bakar minyak yang melibatkan anak usahanya yakni Pertamina Patra Niaga.

Simon mengatakan sangat mengapresiasi langkah hukum yang diambil oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Pertamina dalam tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang pada tahun 2018-2023.

“Kami sepenuhnya mendukung upaya dari Kejaksaan Agung dan tentunya akan terus membantu apabila dibutuhkan data-data ataupun keterangan tambahan agar supaya proses ini dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya dalam konferensi pers di Grha Pertamina, Senin (3/3/2025).

Simon juga menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait kualitas BBM Pertamina. Ia menyampaikan bahwa dalam beberapa hari terakhir, Lemigas telah melakukan pengujian terhadap 75 sampel BBM, mencakup berbagai jenis seperti Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92), Pertamax Green (RON 95), dan Pertamax Turbo (RON 98).

Adapun sampel ini diambil dari Terminal BBM Pertamina Plumpang serta 33 SPBU di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa seluruh produk BBM Pertamina telah memenuhi standar spesifikasi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM.

“Namun, hal ini mendorong kami untuk terus melakukan pendampingan serta uji kualitas di seluruh SPBU Pertamina yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara,” jelasnya.

Pertamina membagikan nomor khusus pengaduan masyarakat yang menemukan kejanggalan terkait kualitas BBM atau praktik yang tidak sesuai di lapangan.

Untuk meningkatkan transparansi, Pertamina membuka saluran pengaduan bagi masyarakat yang menemukan kejanggalan terkait kualitas BBM atau praktik yang tidak sesuai di lapangan. Selain layanan call center 135, Simon juga menyediakan nomor khusus 081417081945, yang saat ini bisa menerima SMS dan akan segera didaftarkan untuk penggunaan WhatsApp.

“Kami ingin memastikan bahwa semua keluhan dan masukan dari masyarakat dapat ditindaklanjuti dengan cepat. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberikan layanan yang lebih baik,” tambahnya.

Terkait dengan bulan suci Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Simon menegaskan bahwa Pertamina memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung kelancaran arus mudik.

Pertamina, kata dia, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memastikan layanan energi tetap tersedia dan mencukupi untuk melayani kebutuhan masyarakat, baik dalam momen mudik kembali ke kampung halaman maupun untuk aktivitas lainnya.

“Kami terus berkomitmen agar dapat menjalankan operasional dengan sebaik-baiknya agar momen Idul Fitri dapat berlangsung dengan baik,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, ia mengatakan Pertamina telah membentuk Tim Crisis Center untuk mengevaluasi seluruh proses bisnis, terutama dalam aspek operasional dan tata kelola.

“Kami akan terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan agar tata kelola Pertamina menjadi jauh lebih baik. Saya sebagai pemimpin akan berdiri di garis terdepan untuk memastikan Pertamina tetap menjadi kebanggaan rakyat Indonesia,” kata Simon.

Mengakhiri pernyataannya, Simon kembali menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi. Ia menegaskan bahwa Pertamina akan terus berusaha memperbaiki diri dengan dukungan dan doa dari masyarakat.

“Kami akan membenahi diri, kami akan memperbaiki diri, dan kami yakin bahwa masih banyak insan Pertamina yang memiliki semangat merah putih. Mari kita bersama-sama memperbaiki tata kelola Pertamina menjadi lebih baik,” tutupnya.
(BR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *